Minggu, 04 Desember 2016
Wisata Kuliner di Nipah, Lombok Barat
Wisata kuliner hasil laut, adalah salah satu potensi yang bisa dikembangkan dalam upaya mengentaskan kemiskinan.
Dengan mengembangkan wisata “sea food” ini masyarakat bisa dilibatkan secara penuh untuk mempromosikan kekayaan kuliner khasnya, sekaligus menjual hasil tangkapan dalam bentuk masakan siap saji. Hal ini tentu akan menaikan harga hasiltangkapan. Salah satu wisata kuliner hasil tangkapan nelayan yang kini banyak dibicarakan orang berada di pantai Nipah. Pantai Nipah berada di deretan pantai Wisata Sengigi ke arah utara. Menempuh perjalanan lebih dari 30 menit dari Mataram ke Nipah rasanya sebentar.
Selain karena jalan yang mulus dan mantap, pemandangan menawan di kawasan Senggigi menuju Pantai Nipah membuat rasa penat diatas kendaraan tidak terasa. Sepanjang jalan mata dimanjakan oleh keindahan. Di kanan jalan terdapat bukit-bukit hijau, sementara di kiri terdapat bibir pantai dengan ombak yang menampar tebing atau menyapa pasir putih dengan belaiannya. Beberapa turis tampak mengabadikan keindahan alam Senggigi dengan kamera yang mereka bawa.
Pada musim liburan, biasanya pengunjung akan memadati pantaipantai dikawasan Senggigi Lombok Barat hingga Lombok Utara.
Hampir tak ada pantai yang steril dari wisatawan, terutama wisatawan lokal. Bis-bis berukuran besar berjejer di pinggir jalan, sementara di bawah pohon kelapa yang berbaris rapi terdapat gerombol wisatawan bercengkrama sambil menyantap sajian kuliner. Setelah melewati beberapa tanjakan dan bukit-bukit cantik, di sebuah tikungan terdapat plang bertuliskan “ Selamat Datang di kawasan wisata kuliner ikan Nipah” menyambut. Setelah plang tersebut terdapat puluhan warung-warung sederhana tempat wisatawan bisa memesan ikan bakar khas nipah.
Di depan warung terdapat alat untuk membakar ikan. Kendaraan bisa langsung memasuki gerbang ke arah pantai. Di situ juga terdapat deretan berugak tempat para wisatawan bisa menyantap hidangan yang dipesan. Nipah memiliki daya pikat tersendiri. Pantainya tergolong bersih. Sampah-sampah pantai agaknya sering dibersihkan. Terdapat bak-bak sampah berjejer tempat orang membuang sampah. Kesadaran para pedagang menjadi kunci kebersihan pantai ini. Selain pantai yang bersih, air di pantai ini sangat jernih. Jika kita membawa kaca mata air, maka pemandangan bawah laut akan bisa dinikmati sambil berenang. Selain itu, pantai ini terasa sunyi dan nyaman.
Untuk mereka yang ingin melebur dalam suasana yang tidak ramai, maka pantai Nipah yang dikelilingi bebukitan ini bisa menjadi alternatif. Di pantai Nipah, terdapat perahu kano yang bisa disewa jika kita ingin menikmati pantai dengan debur ombak yang ramah ini lebih ke tengah. Dengan kano yang bisa disewa sepuluh ribu rupiah, kita bisa bersantai sambil berolah raga mengayuh dayung.
Menu kuliner di pantai Nipah tergolong minimalis. Kuliner yang disajikan tak banyak pilihan. Hanya terdapat kelapa muda segar tanpa es, nasi putih, sambal tomat dan ikan bakar yang sudah diberi bumbu. Tak banyak pilihan itulah yang membuat selera menyantap ikan menjadi lebih terfokus. Ikan segar yang langsung diolah dengan memberinya bumbu dan langsung dibakar, membuat rasanya menjadi lebih gurih dan fresh. Pedagang mempersilahkan pembeli memilih sendiri di dalam bak, ikan mana yang akan disajikan. Semakin besar ikan yang dipilih semakin mahal pula harganya. Hari itu saya memilih ikan yang tidak terlalu besar, harganya Rp. 20, 000, tanpa nasi putih. Saat ikan dibakar, asap yang mengepul membangkitkan rasa lapar. Hmm. Bumbu sederhana dan sambal tomat ternyata sangat maknyuuus.
Sumber: programunggulan
Tidak ada komentar:
Write komentar